CERPEN SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU dalam TEORI SEMIOTIK
Rabu, Januari 25, 2012
Pelopor
ilmu semiotik ada dua yaitu : Ferdinand de Saussare dan Charles Sanders Peirce.
Teori Peirce mengatakan bahwa sesuatu itu dapat disebut sebagai tanda jka ia dapat
mewakili sesuatu yang lain. Tanda yang mewakilinya disebut representamen
(referent).
Sepotong
senja dalam judul cerpen tersebut adalah tanda yang mewakili sesuatu yang lain.
Penanda fisik cerpen ini ada empat puluh satu paragraf. Kemudian yang diawali
dengan tanda petik ada enam paragraf, itu berarti ada tiga puluh lima paragraf
yang tidak diawali dengan tanda petik. Penanda sepotong senja mengibaratkan
bahwa itu adalah sebuah cincin. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya sepenggal
kata “cahaya senja yang keemasan itu berbinar” pada paragraf keenam belas yang
menandakan cincin emas yang memang berbinar sangat indah. Penanda yang kedua
terletak pada paragraf ketiga puluh empat “dua senja di saku kiri dan kanan”.
Itu berarti dua senja itu yang dimaksudkan adalah cincin mempelai laki-laki dan
cincin mempelai perempuan. Tidak hanya itu saja, bahwa penanda yang sangat
ditonjolkan bahwa senja adalah cincin terletak pada paragraf ketiga puluh tujuh
“kupasang senja yang dari gorong-gorong pada lubang sebesar kartu pos itu dan
ternyata pas.” Penanda ini mengibaratkan bahwa cincin itu sudah disematkan
kepada Alena dan ternyata ukurannya pas dijemari tangan Alena.
Penanda
berikutnya bahwa cerpen ini diceritakan bahwa penulis sosok ‘Aku’ sudah tidak
berada di dunia lagi. Karena pada paragraf terkahir dituliskan “dari sebuah
tempat yang paling sunyi di dunia”. Itu berarti pengarang menginginkan kesan
imanjinatif dari cerita. Imajinatif tersebut dimaksudkan bahwa sesuatu yang
tidak mungkin terhadi orang sudah tiada dapat menulis surat dan bercerita
seperti itu. Disebutkan pula cuplikan yang dapat menguatkannya “Pada masa yang
akan datang oramg-orang tua akan bercerita pada cucunya tentang kenapa
gorong-gorong menjadi gelap.”
Menurut
Saussure sistem tanda memiliki dua unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu
signifer dan signified atau penanda dan petanda. Penanda dapat berupa
bunyi-bunyi ujaran atau huruf-huruf tulisan, sedang petanda adalah unsur
konseptual, gagasan, atau makna yan terkandung dalam penanda tersebut. Sama
seperti teori dari Peirce, bahwa sepotong senja merupakan penanda/signifer dan
cincin merupakan peranda/signified.
2 Komentar
Like this mbg,,
BalasHapusbisa bwt referensi tugas APF,,
makacii mbg.. heheheh*
masa cincin? belum yakin gua
BalasHapus