NASKAH DRAMA RADIO DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI
Sabtu, Mei 12, 2012I Love You Porgie-Black Orchid
Universitas Negeri Surabaya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia PB 2009 dengan Bangga Mempersembahkan Sebuah Drama Radio dengan Judul
DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI
diadaptasi bebas dari cerpen Seno Gumira Ajidarma Oleh Gusmel Riyadh
Diperankan oleh:
Richo Yuger Pradana sebagai Pak RT
Tirta Sari Megahari sebagai Hansip
Ririn Indrawati sebagai Zus dan Dadang
Ervinia Permatasari sebagai Ibu Fina
Rizky Fitriyanti Pradani sebagai Ibu Endang
Siti Amirulloh sebagai Ibu Puja dan Parjo
dan Laili Farida Ramdani sebagai Narator
Dosen Pembimbing: Drs. Moh Najid
Madu Tiga-Ahmad Dhani | ||||
1 | NARATOR | Depan rumah Pak RT - ibu-ibu warga kampung sepanjang gang sedang ribut | ||
Waktuku Mandi-Jamrud | ||||
2 | PAK RT | Saya tidak percaya | ||
3 | IBU FINA | Bapak boleh tidak percaya, tapi suara itu telah merugikan warga di kampung ini. Betulkan ibu-ibu? | ||
4 | IBU ENDANG | Betul Pak, terutama yang sudah berkeluarga seperti kami. Ya kan ibu Fina, ibu Puja? | ||
5 | IBU PUJA | Semenjak suara itu mulai muncul, kebahagiaan rumah tangga kami terganggu | ||
6 | PAK RT | Lha Kok bias Bu Puja? | ||
7 | IBU PUJA | Aduh, Pak RT belum dengar sendiri sih! | ||
8 | IBU FINA | Suaranya sexy sekali! Saya bilang Sexy sekali, bukan hanya sexy. | ||
9 | IBU ENDANG | Kalau mendengar suaranya, orang langsung membayangkan adegan- adegan erotis Pak RT! | ||
10 | PAK RT | Masak sampai segitu ibu-ibu? | ||
11 | IBU ENDANG | Ya, sampai begitu Pak RT! Bapak kan tahu sendiri, suaranya yang serak-serak basah itu disebabkan karena apa! | ||
12 | PAK RT | Karena apa? Saya tidak tahu. | ||
13 | IBU ENDANG | Apalagi kalau ga sering dipakai Pak RT! | ||
14 | PAK RT | Dipakai makan maksudnya? | ||
15 | IBU PUJA | Ihh Pak RT ini bagaimana sih? Makanya jangan terlalu sibuk mengurusi kampung. Sesekali nonton BF kek, untuk selingan supaya tahu dunia luar. | ||
16 | PAK RT | Apa saya, Ketua RT, harus nonton BF, apa hubungannya? | ||
17 | IBU FINA | Supaya Pak RT tahu, kenapa suara yang serak-serak basah itu sangat berbahaya untuk stabilitas sepanjang Gang ini. | ||
18 | PAK RT | Loh? | ||
19 | IBU PUJA | Kami ibu-ibu sepanjang gang ini sudah sepakat, dia harus diusir! | ||
20 | IBU FINA, IBU ENDANG | iya, bagaimanapun caranya harus di usir!! | ||
21 | PAK RT | lho, lho, lho, sabar dulu. Semuanya harus dibicarakan baik-baik, jangan main hakim sendiri. Dia kan tidak membuat kesalahan apa-apa? Dia hanya menyanyi di kamar mandi. Yang salah adalah imajinasi suami ibu-ibu sendiri, kenapa harus membayangkan adegan-adegan erotis? Banyak penyanyi Jazz suaranya serak-serak basah, tidak menimbulkan masalah. Padahal lagu-lagunya tersebar ke seluruh dunia. | ||
22 | IBU FINA | Ooo itu lain Pak. Mereka tidak menyanyikannya di kamar mandi dengan iringan bunyi jebar-jebur. | ||
23 | IBU ENDANG | Tidak ada bunyi resluiting! | ||
24 | IBU PUJA | Tidak ada bunyi sabun menggosok kulit! | ||
25 | IBU-IBU | Tidak ada bunyi karet celana dalam. | ||
26 | IBU FINA | Nyanyian dikamar mandi yang ini berbahaya, karena ada unsur telanjangnya Pak! Porno! Pokoknya kalau Pak RT tidak mengambil tindakan, kami sendiri yang akan beramai-ramai melabraknya! | ||
Sakit Minta Ampun – Dewa Dewi feat Mulan | ||||
27 | Narator | Pak RT dan ibu-ibu bentrok lagi. Sampai akhirnya, situasi bisa di amankan oleh Hansip. | ||
28 | HANSIP | SIAP PAK! Apa yang akan Bapak lakukan sekarang? | ||
29 | PAK RT | Aku tidak habis piker Sip, bagaimana suara yang serak-serak basah itu bisa membuat orang berkhayal sehingga mempengaruhi kehidupan rumah tangga sepasang suami istri. | ||
30 | HANSIP | SIAP PAK! Tentu saja bisa Pak. Suara itu betul-betul dahsyat. Ada semacam kekuatan yang dapat menghipnotis orang yang mendengarnya. Sehingga berimajinasi yang bukan bukan. Lebih-lebih para lelaki, bakal lupa anak istri Pak! | ||
31 | PAK RT | Yang membuat aku bingung, kenapa para suami ini bisa mempunyai imajinasi yang sama? | ||
32 | HANSIP | SIAP PAK! Ya namanya lelaki normal, Pak. Mungkin Bapak juga akan melakukan hal yang sama. Itu kalo Bapak masih normal. | ||
33 | PAK RT | Heh?! Apa kamu bilang? | ||
34 | HANSIP | SIAP PAK! Sebaiknya bapak juga harus mendengarnya sendiri. Jadi bisa tahu siapa yang benar siapa yang salah. Kalau Bapak mau, saya bisa menemani Pak! | ||
35 | PAK RT | Heh Sip Sip! Bisamu siap-siap t terus, jangan-jangan itu maumu Sip-Sip! | ||
36 | HANSIP | Eh siap eh siap siap Pak! Lho bukan begitu maksudnya pak. Saya tahu betul kapan perempuan itu mandi | ||
37 | PAK RT | Jadi kamu juga salah satu hidung belang itu?! | ||
38 | HANSIP | Hehehe.. Emm, kalau Bapak berkenan, saya bisa mengantar Bapak untuk melihat barang bukti Pak. | ||
39 | PAK RT | Jadi betul, kamu tahu kapan waktu dia mandi? | ||
40 | HANSIP | Lho, ya jelas tahu dong Pak. Saya kan petugas keamanan di sini. Jadi saya bertanggung jawab atas semua aktivitas warga kampung ini. Termasuk mandi. Heeee... | ||
41 | PAK RT | Wooo dasar... Kalau begitu sekarang juga kamu antar saya kerumahnya. Tapi jangan sampai ketahuan ibu-ibu. | ||
42 | HANSIP | Beres Pak ! | ||
Suara Air | ||||
43 | Narator | Belakang rumah Zus, dekat kamar mandi, Pak RT, Hansip dan Para Lelaki kampung sedang menguping Zus yang sedang mandi. Ingat menguping bukan mengintip. Semuanya gelisah karena tak sabar menguping. Mereka saling berbisik. | ||
44 | PAK RT | heh! Mana? Lama benar. | ||
45 | HANSIP | Sabar Pak, sebentar lagi | ||
46 | PARJO, DADANG | Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset. | ||
47 | PAK RT | Masih satu menit lagi. | ||
48 | NARATOR | Satu menit kemudian. Terdengar derit pintu kamar mandi. Serentak Pak RT, Hansip, Parjo, dan Dadang mengarahkan telinganya ke lobang angin, seperti mengarahkan antena parabola ke Amerika seraya mengacungkan telunjuk di depan mulut | ||
49 | SEMUA | Sssssstt..!! | ||
Mandi Madu – Elvi S. | ||||
50 | NARATOR | Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan tak sabar lagi mengikuti permainan yang seolah-olah paling mengasyikkan di dunia. Bunyi pintu ditutup, begitu pula bunyi resluiting, bunyi gesekan kain-kain, dendang- dendang kecil itu, yang jelas suara wanita. Lantas byar-byur-byar-byur. Bunyi gayung menghajar bak mandi mantab dan penuh semangat. Namun yang dinanti-nantikan Pak RT adalah suara wanita itu yang merangsang khayalan menggairahkan. Suara wanita itu serak-serak basah, nyanyian wanita itu telah menciptakan sebuah dunia di kepala mereka dan mereka sungguh-sungguh senang berada disana. | ||
51 | HANSIP | Nah, benar kan Pak? | ||
52 | PAK RT | Suara wanita itu sangat merangsang dan menimbulkan daya khayal yang meyakinkan ya? Bunyi air mengguyur badan jelas hanya mengarah tubuh yang telanjang. Bunyi sabun menggosok kulit boleh ditafsirkan untuk suatu bentuk tubuh yang sempurna. Dan akhirnya ya suara serak-serak basah itu, segera saja membayangkan suatu bentuk bibir, suatu gerakan mulut, leher yang jenjang, dan tenggorokan yang panjang Astaga! Alangkah sensualnya, alangkah erotisnya, alangkah sexynya! | ||
53 | HANSIP, PARJO, DADANG | Aaaaaaahhhhh! | ||
54 | PAK RT | Heh, dia keluar! | ||
Hikayat Cinta-Glen | ||||
55 | Narator | Lalu muncul Zus yang sudah berdandan rapi. | ||
56 | ZUS | Eh ada Bapak-Bapak yang ganteng. Mari Pak Hansip, Mari Pak RT! | ||
57 | HANSIP | Ya mari, Non ! | ||
58 | PAK RT | Eh, Zus ! Bisa bicara sebentar ? | ||
59 | NARATOR | Pak RT dan Zus bercakap-cakap mengenai keresahan ibu-ibu kampung | ||
60 | ZUS | Jadi suara saya terdengar sepanjang gang di belakang rumah, Pak RT? | ||
61 | PAK RT | Betul, Zus. | ||
62 | ZUS | Dan ibu-ibu meminta saya agar tidak menyanyi supaya suami mereka tidak berpikir yang bukan-bukan? | ||
63 | PAK RT | Ya, kira-kira begitu Zus. | ||
64 | ZUS | Jadi selama ini ternyata para suami di sepanjang gang di belakang rumah membayangkan tubuh saya telanjang ketika mandi dan membayangkan bagaimana seandainya saya bergumul dengan mereka di ranjang, begitu? (berpikir) | ||
65 | PAK RT | Memang itu yang dirasakan suami ibu-ibu di sini! | ||
66 | ZUS | Huh, Baiklah Pak RT, saya usahakan untuk tidak menyanyi di kamar mandi. Akan saya usahakan agar mulut saya tidak mengeluarkan suara sedikit pun. | ||
67 | PAK RT | Aduh, terimakasih banyak Zus. Harap maklum Zus, saya cuma tidak ingin masyarakat menjadi resah | ||
68 | ZUS | Iya Pak, sama-sama. | ||
69 | PAK RT | Kalau begitu, kami permisi. | ||
70 | NARATOR | Ibu-Ibu mendatangi Zus setelah Pak RT dan Hansip pergi. | ||
71 | IBU FINA | Eh itu Zus, ayo kita labrak wanita itu Ibu-Ibu! | ||
72 | NARATOR | Suasana menjadi ricuh | ||
73 | IBU ENDANG | Eh maksud kamu apa menggoda suami-suami kita! | ||
74 | IBU PUJA | Dasar wanita ganjen, tidak tahu diri, menyebabkan stabilitas keluarga kami terganggu saja! | ||
75 | IBU FINA | Sekarang kamu harus pergi dari sini! | ||
76 | IBU ENDANG DAN IBU PUJA | Iya betul-betul harus pergi! | ||
77 | ZUS | Maafkan saya ibu-ibu saya tidak bermaksud seperti itu. Baiklah demi kestabilan sepanjang gang ini saya akan pergi. Maafkan saya ibu-ibu! | ||
78 | IBU-IBU | Maaf Maaf....Gampang sekali minta maaf...Cepat Pergi! | ||
Racun Dunia - The Changcuters | ||||
79 | NARATOR | Beberapa hari kemudian | ||
80 | HANSIP | Pak RT! Pak RT! Gawat Pak RT ! Kaum ibu sepanjang gang ternyata masih resah Pak! (berbicara tergopoh-gopoh) | ||
81 | PAK RT | Ada apa lagi? Wanita itu sudah tidak menyanyi lagi kan? | ||
82 | HANSIP | Betul Pak, tapi menurut laporan ibu-ibu pada saya, setiap kali mendengar bunyi jebar-jebur dari kamar mandi itu, para suami membayangkan suaranya yang serak-serak basah. Karena membayangkan suaranya yang serak-serak basah yang sexy itu, lagi-lagi meraka membayangkan pergumulan di ranjang dengan wanita itu Pak. Akibatnya, kehidupan seksual warga kampung sepanjang gang ini masih belum harmonis. Para ibu mengeluh suami-suami mereka masih dingin, Pak! | ||
83 | PAK RT | Jangan-jangan khayalan para ibu tentang isi kepala suami mereka sendiri juga berlebihan! Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu juga membayangkan yang tidak-tidak meski hanya mendengar jebar-jebur orang mandi saja? | ||
84 | HANSIP | Saya belum kawin, pak. | ||
85 | PAK RT | Aku tahu, maksudku kamu membayangkan adegan-adegan erotis atau tidak kalau mendengar dia mandi? | ||
86 | HANSIP | Ehm! Ehm! | ||
87 | PAK RT | Apa itu Ehm-Ehm? | ||
88 | HANSIP | Iya, Pak. | ||
89 | PAK RT | Nah, begitu dong terus terang. Jadi ibu-ibu maunya apa? | ||
90 | HANSIP | Mereka ingin minta wanita itu diusir Pak. | ||
91 | PAK RT | Tidak mungkin, wanita itu tidak bersalah. Bahkan melarangnya nyanyi saja sudah keterlaluan. | ||
92 | HANSIP | Tapi imajinasi porno itu tidak bisa dibendung Pak. | ||
93 | PAK RT | Bukan salah wanita itu dong! Salahnya sendiri kenapa mesti membayangkan yang tidak-tidak? Apa tidak ada pekerjaan lain? | ||
94 | HANSIP | Salah atau tidak, menurut ibu-ibu adalah wanita itu penyebabnya Pak. Ibu-ibu tidak mau tahu. Mereka menganggap bunyi jebar-jebur itu masih mengingatkan bahwa itu selalu diiringi nyanyian bersuara serak- serak basah yang sexy, sehingga para suami masih membayangkan suatu pergumulan di ranjang yang seru! | ||
95 | PAK RT | Terlalu! Pikiran sendiri kemana-mana, eeehhhh malah orang lain yang disalahkan. | ||
96 | NARATOR | Maka hilanglah bunyi jebar-jebur pada jam yang sudah bisa dipastikan itu. Ibu-ibu yang sepanjang hari cuma mengenakan daster merasa puas. Duri dalam daging telah pergi. Selama ini alangkah tersiksanya mereka, karena ulah suami mereka yang menjadi dingin, gara-gara membayangkan adegan seru dengan wanita bersuara serak-serak basah itu. Suatu hari di rumah warga | ||
Suara Piano | ||||
97 | DADANG (SUAMI) | Mah, biasanya jam segini dia mandi loh mah... | ||
98 | IBU FINA (ISTRI) | Sudah. Jangan diingat-ingat Pah, Papa kan uda janji sama mama! | ||
99 | DADANG | Biasanya dia mandi dengan bunyi jebar-jebur dan menyanyi dengan suara serak-serak basah mah... | ||
100 | IBU FINA | Sudahlah. Kok malah diingat-ingat sih pah? | ||
101 | DADANG | Kalau dia menyanyi suaranya sexy sekali. Mulut wanita itu hebat sekali, bibirnya merah dan basah. Setiap kali mendengar bunyi sabun menggosok kulit. Aku tidak bisa tidak membayangkan tubuh yang begitu penuh dan berisi. Seandainya tubuh itu ku peluk dan kubanting ke tempat tidur. Seandainya...... | ||
102 | IBU FINA | Tolongngngngng! Suami saya berkhayal lagi! Tolongngngngng! | ||
103 | NARATOR | Ternyata teriakan itu bersambut. Dari setiap teras rumah, Terdengar teriakan para ibu melolong-lolong | ||
104 | IBU ENDANG | Tolongngngngng! Suami saya memanggil-manggil nama wanita itu. Tolongngngngng! | ||
105 | IBU PUJA | Tolongngngngng! Suami saya membayangkan adegan seru lagi dengan wanita itu! Tolongngngngng! | ||
106 | IBU-IBU | Tolongngngngng! Kami sedang berdua, tapi suami saya tidak mau bergerak sama sekali! Tolongngngngng! | ||
107 | NARATOR | Hansip berlari kian kemari menenangkan ibu-ibu. Pak RT muncul berusaha membantu Hansip untuk menenangkan warga. | ||
108 | PAK RT | Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah memutuskan, akan mendirikan fitness centre di kampung ini. Di fitness centre itu akan diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah Tangga yang wajib diikuti ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan fitness center itu kelak, kalau bisa dihadiri Farahqueen, Julia Peres. Dewi Persik, Ayu Ashari, Sarah Ashari. | ||
109 | NARATOR | Kemudian Hansip memasang tulisan dilarang menyanyi di kamar mandi di seberang sebelum masuk pintu gang di bawah tulisan ’pemulung dilarang masuk’ | ||
Godai Aku - Agnes Monica | ||||
Demikianlah Drama yang berjudul DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI oleh PB 2009 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Surabaya
4 Komentar
Like :)
BalasHapusmakasih
Hapusngakakkkkk
BalasHapushehehe biar hidup g monoton kak
Hapus