Memang benar kau masih membuka hatimu untuk ku,dari apa yang aku sangat harapkan mungkin bisa terwujud.
Tapi apakah keterwujudan yang aku dapatkan dapat mengembalikan aku pada kehidupanmu yang lalu .
Semua adalah rahasia yang hanya waktulah yang mampu menyibak tabir dari apa yang sekarang tersimpan.
Engkau mungkin bukan hitam atau putih,tapi kau adalah kelabu yang bercampur debu.
Debu-debu yang terhempas dari deretan kalbu,,,mencoba merasakan apa yang aku rasakan …
Tapi kemudian engkau lari begitu saja tanpa tahu arti sesungguhnya.
Kau selalu buatku terkatung menungguhembus angin yang tak tentu arah,menunggu hujan yang belum pasti turun,dan mungkin menunggu bintang yang tak lagi bersinar.kau buat ku menunggu yang tak jua pasti .
Melewati batas-batas mimpi yang tak pernah nyata.
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi.
satu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
satu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
satu kesatuan sistem makna
satu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
satu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh :- Perkataan, kalimat, dan lain lain.)
satu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
APA BAHASA ITU? Sepuluh Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli
By syarif hidayatullah
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12).
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama.
Daftar Pustaka
Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. 1986.
Guntur, Henry. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1989.
Mackey, W.F. Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional. 1986.
Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1990.
Smaradhipa, Galih. Bertutur dengan Tulisan diposting dari situs www.rayakultura.com. 12/05/2005 .
Soejono, Ag. Metode Khusus Bahasa Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu1983.
Stiawan, Yasin. Perkembangan Bahasa diposting dari situs www.siaksoft.com. 16/01/2006. Tarigan,
Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta. 1986.
Pangabean, Maruli. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia. 1981.
Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.
Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. 2001.
Dalam bahasa apa pun, penulisan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Di samping penulisan yang bersangkut paut dengan pemakaian huruf dan tanda-tanda baca, penulisan kata-kata pu harus juga kita perhatikan, karena kesalahan penulisan kata-kata tersebut dapat juga menimbulkan kesalahan makna kalimat yang kita buat. Selanjutnya tentu saja kita akan menimbulkan kesalahan-kesalahan ucapan karena tulisan tersebut akhirnya juga akan dibaca atau diucapkan. Untuk menghindari hal tersebut, kita sebaiknya belajar kata baku dan kata tidak baku.
Penjelasan
Kata Baku adalah kata yang cara pengucapannya dan penulisannya mengikuti kaidah atau aturan yang dibakukan, seperti yang ada pada pedoman ejaan yang disempurnakan/EYD
Kata tidak Baku adalah kata yang cara pengucapan dan penulisannya tidak sesuai dengan aturan yang telah dibakukan.
Contoh kata baku dan tidak baku:
Abjad Baku Tidak Baku
Azan
Azab
Akuarium
Akrab
Anggota
Apotek
Asar
Ateis
Asas
Biaya
Berkat
Bubung
Biadab
Cabai
Cacat
Cuma
Dahsyat
Daftar
Ekspor
Esensial
Ekuator
Paham
Pihak
Paedah
Pikir
Formal
Frekuensi
Hadir
Hadis
Hakikat
Hasil
Hafal
Harfiah
Izin
Ikhlas
Ihwal
Ijazah
Itikad
Imajinatif
Isyarat
Insaf
Juang
Jenazah
Kaidah
Kafilah
Kuitansi
Kualitas
Langsing
Lafal
Lalim
Lazim
Lembap
Lewat
Makota
Maligai
Mahsyar
Mangkuk
Masalah
Metode
Mupakat
Museum
Muskil
Nafkah
Napas
Nakoda
Nafsu
Nasihat
Nadar
Nanas
Not
Pahit
Piama
Ransom
Rapi
Rezeki
Syafaat
Sagu
Syahadat
Salep
Saleh
Sabtu
Safar
Sekedar
Saksama
Samudra
Senin
Setrika
Silakan
Sopir
Saraf
Struktural
Takjub
Takwa
Tobat
Teladan
Tekad
Teknik
Telepon
Telantar
Umat
Varietas
Wujud
Adzan, adan
Adzab,ajab
Akwarium
Akrap
Anggouta
Apotik
Asyar
Atheis
Azas
Beaya
Berkah
Bumbung
Biadap
Cabe
Cacad
Cuman
Dahsat
Daptar
Eksport
Esensiil
Eqwator
Faham
Fihak
Faidah
Fikir
Formil
Frekwensi
Hadiir
Hadist
Hakekat
Hatsil
Hapal
Harafiah
Ijin
Ihlas
Ikhwal
Ijasah
Itikad
Imaginatif
Isarat
Insyaf
Joang
Jinazah
Kaedah
Kabilah
Kwitansi
Kwalitas
Lansin
Lapal
Zalim
Lajim
Lembab
Liwat
Mahkota
Mahligai
Mahsar
Mangkok
Masaalah
Metoda
Mufakat
Musium
Musykil
Nafakah
Nafas
Nakhoda
Napsu
Nasehat
Nazar
Nenas
Nut
Pait
Piyama
Rangsum
Rapih
Rejeki
Safaat
Sago
Sahadat
Salap
Salih
Saptu
Sapar
Sekadar
Seksama
Samodra
Senen
Seterika
Silahkan
Supir
Syaraf
Strukturil
Taajub
Taqwa
Taubat
Tauladan
Tekat
Tehnik
Tilpun
Terlanar
Ummat
Varitas
Wujut
Kalimat baku adalah kalimat yang mengandung unsur-unsur standar kebahasaan, baik pilihan kata-katanya, stuktur morfologisnya, ejaannya, dan struktur kalimatnya seperti yang diisyaratkan dalam bahasa standar bahasa Indonesianya.
Beberapa kalimat salah dan pembetulannya
Menikmati sajak biasanya lebih mudah dari pada memahaminya. (letak kesalahannya pada kalimat dari pada. Menurut EYD, kata tersebut seharusnya ditulis serangkai, “daripada”).
Para tamu dipersilahkan masuk (kesalahan pada kalimat tersebut yakni pada kata dipersilahkan. yang benar adalah dipersilakan).
Salah seorang yang mempelopori berdirinya koperasi di desa ini ialah bapak saya. (Yang benar adalah memelopori. Kata tersebut berasal dari kata dasar pelopor. Karena awalan me yang melekat padanya, maka bunyi p-nya luluh, menjadi memelopori).
Harap segera datang ke Semarang. (Kata depan yang paling tepat mengikuti kata datang ialah di. Apabila kita ingin menggunakan ke, kata datang tidak usah kita pakai. Jadi cukup mengatakan:”Harap segera ke Semarang”).
Lagu ini ditujukan untuk seseorang di Jalan Nangka. (Yang tepat ditujukan kepada, bukan ditujukan untuk).
Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. (Kalimat tersebutditjukan kepada seseorang yang kita ajak berbicara. Karena itu yang betul adalah Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih).
Semua hutangnya telah dilunasi. (Yang betul bukan hutang, melainkan utang. Jadi kalimat tersebut seharusnya diubah menjadi: Semua utangnya telah dilunasi.
DAFTAR PERTANYAAN
Pertanyaan Pilihan
1. Bentuk kata yang dicetak miring dalam kalimat-kalimat di bawah ini baku, kecuali:
a. Dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menyukseskan program itu.
b. Acara itu sangat menarik dikarenakan telah dipersiapkan dengan baik.
c. Banyak permukiman penduduk rusak karena gempa.
d. Penanganan pemukiman para korban bancana alam berlangsung cepat.
e. Indonesia sudah dapat memproduksi barang-barang yang bermutu tinggi.
2. Salah seorang yang pelopori berdirinya koperasi di desa ini ialah bapak saya.
Kata pelopori pada kalimat di atas seharusnya adalah…
a. Mempelopori.
b. Memelopori
c. Mengopori
d. Memelopori
e. Mengelopori
Pertanyaan Essay
1. Apa yang kamu ketahui tentang kata baku dan kata tidak baku?
2. Sebutkan ciri-ciri bahasa Indonesia standar atau baku?
3. Ubahlah menjadi kalimat baku!
a. Gimana kamu bisa pintar kalo nggak belajar?
b. Di zaman dulu orang belum mengenal pakaian.
4. Tentukan kalimat baku atau tidak baku!
a. Buku itu sudah saya baca.
b. Ia benci sekali sama orang itu.
c. Kepada hadirin diminta berdiri sejenak.
5. Tentukan kata baku dari pilihan di bawah ini!
a. sistem atau sistim
b. resiko atau risiko
c. lewat atau liwat
d. ijajah atau ijazah
e. apotik atau apotek
f. nasehat atau nasihat
g. kualitas atau kwalitas
h. putera atau putra
i. rezeki atau rejeki
j. jaman atau zaman
KUNCI JAWABAM PERTANYAAN
Pertanyaan Pilihan
1.C
2.D
Pertanyaan Essay
1) Kata Baku adalah kata yang cara pengucapannya dan penulisannya mengikuti kaidah atau aturan yang dibakukan, seperti yang ada pada pedoman ejaan yang disempurnakan/EYD.
Kata tidak Baku adalah kata yang cara pengucapan dan penulisannya tidak sesuai dengan aturan yang telah dibakukan.
2) Ciri-ciri kata bahasa Indonesia baku adalah…
a. Memakai ucapan baku (bahasa lisan).
b. Memakai ejaan resmi (Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan).
c. Terbatasnya unsur bahasa daerah, baik leksikal maupun gramatikal.
Unsur leksikal adalah unsur bahasa yang berupa kata. Misalnya: ketemu seharusnya bertemu, tapak asma seharusnya tanda tangan, dll.
Unsur gramatikal adalah unsur yang bersifat ketatabahasaan.
3) Kalimat baku
a. Bagaimana kamu bisa pintar kalau tidak belajar.
b. Pada jaman dahulu orang-orang belum mengenal pakaian.
4) Kalimat baku atau tidak baku:
a. Baku, karena penggunaannya dibalik. Sering kita temui kalimat seperti: Buku itu saya sudah baca. Yang benar adalah buku itu sudah saya baca.
b. Tidak baku, karena pada kata sama” seharusnya diganti ”kepada”. Pemakaian kata depan yang tepat adalah seperti itu.
c. Tidak baku, karena pemakaian fungsi gramatikal (subjek, prediket, objek, keterangan) secara ekplisit dan konsisten lebih diutamakan. Jadi yang benar adalah “hadirin diminta berdiri sejenak”.
5) Kata baku:
a. Sistem
b. Risiko
c. Lewat
d. Ijazah
e. Apotek
f. Nasihat
g. Kualitas
h. Putra
i. Rezeki
j. Zaman
Kau biarkan rasa cinta ini mengalir tanpa arti
Kau biarkan kasih sayang ini mengambang tak pasti.
Kau biarkan rasa pengertian terhepas dari balik kerinduan .
Tuk sebuah ketidakpastian.
Aku diam karena aku masih menghargai perasaan mu,Aku Cuma butuh satu hal yaitu kepastian…
Mengapa kau begitu sulit mengungkapkan apa yang jadi sedihmu,Dan apa yang jadi bahagiamu.
Kau diam,tanpa sebab kau meragukan cinta yang pernah coba kau rajut bersama asa dan kenangan.
Tapi mungkin semua itu hanyalah usang yang tak pantas dibalas dan di indahkan.
Karena satu hal yang mencengangkan,kau tak enyah sebagai bayangan yang terus membayangi tanpa tunjukan sesuatu kenyataan yang terikat dalam kesenjangan yang mencoba berlalu dari ketidakpastian.
Ketika kuterdiam
Bahkan menanti
Merasakan dilema akan semua ini.
Merangkai kata
Merajuk kalimat
Hanya itu dan begitu seterusnya
Merayap dan menerjang
Kegalauan
Hanya saat malam
Sendiri
Mungkin benar
Teman adalah segalanya
Tapi entah mengapa
Di saat aku merasakan kehangatan seorang teman
Mereka pergi
Mencaci dan memaki
Mereka hilang satu per satu
Hanya aku sebatang kara
Hati ini perih setelah mereka bungkam dihadapanku
Hanya menusuk dibelakang
Memfitnah dan semacamnya
Aku pikir mereka punya otak
Tapi mereka tidak lebih seperti binatang
Bahkan lebih rendah dari itu
Pengecut dan pecundang serupa manusia
Perih ini tak kan pernah lekang
Seperti sebuah luka
Menggores dan akan membekas selamanya
by Rizky Fitriyanti Pradani (dani)
Hidup adalah cobaan sesuatu yang paling sulit dipecahkan
bahkan lebih sulit daripada matematika, fisika, dan kimia
tapi...sesulit apapun cobaan yang kau hadapi jangan pernah kau sakiti dirimu untuk menebusnya...
ingatlah bahwa air matamu terlalu berharga untuk menangisinya, meski kau tak bisa memiliki orang yang kau cintai tapi kau masih bisa mencintai orang yang kau miliki
hanya orang- orang picik yang bisa membuatmu menangis dan menyakitimu
jika kau melihat bintang- bintang di angkasa kau akan mengerti tentang arti
KEHIDUPAN........
Bukan mata ku yang tak kuasa memandang.
Bukan tangan ku yang tak bisa meraba.
Bukan mulutku ku yang tak mampu berbicara.
Bukan kaki ku yang tak mau melangkah.
Tapi,Hatikulah yang tak dapat menahan luka yang kau torehkan
Ciri-ciri Angkatan Balai Pustaka (20-an)
1. Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal pertentangan adat, soal kawin paksa, permaduan, dlll.
2. Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat kedaerahan
3. Gaya bahasanya masih menggunakan perumpamaan yang klise, pepatah, peribahasa, tapi menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan bahasa hikayat sastra lama
4. Puisinya berupa syair dan pantun
5. Isi karya sastranya bersifat didaktis
6. Alirannya bercorak romantik
Ciri-ciri Angkatan Pujangga Baru (30-an)
1. Menggambarkan pertentangan kehidupan orang-orang kota, soal emansipasi wanita
2. Hasil karyanya mulai bercorak kebangsaan; memuat soal kebangunan bangsa
3. Gaya bahasanya sudah tidak menggunakan perumpamaan klise, pepatah, peribahasa
4. Puisinya bukan pantun lagi, muncul bentuk soneta dari Barat
5. Isinya masih mirip dengan Angkatan 20-an (tendensius dan didaktis)
6. Masih bercorak romantik
Ciri-ciri Angkatan 45
1. Puisi-puisinya bercorak bebas, tidak terikat pembagian bait, baris, atau rima
2. Lebih bergaya ekspresionisme dan beraliran realisme
3. Bahasanya menggunakan bahasa sehari-hari, lebih mementingkan isi daripada bentuk
4. Puisinya berisi tentang individualisme dan prosanya mengemukakan masalah kemasyarakatan sehari-hari terutama dengan latar perang kemerdekaan
5. Karya sastranya lebih banyak mengemukakan masalah kemanusiaan yang universal
6. Filsafat eksistensialisme mulai dikenal
Ciri-ciri Angkatan 66
1. Mulai dikenal gaya epik (bercerita) pada puisi (muncul puisi-puisi balada)
2. Puisinya menggambarkan kemuraman (batin) hidup yang menderita
3. Prosanya menggambarkan masalah kemasyarakatan, misalnya tentang perekonomian yang buruk, pengangguran, dan kemiskinan
4. Cerita dengan latar perang dalam prosa mulai berkurang, dan pertentangan dalam politik pemerintahan lebih banyak mengemuka
5. Banyak terdapat penggunaan gaya retorik dan slogan dalam puisi
6. Muncul puisi mantra dan prosa surealisme (absurd) pada awal tahun 1970-an yang banyak berisi tentang kritik sosial dan kesewenang-wenangan terhadap kaum lemah
Beberapa karya sastra yang penting pada tiap-tiap angkatan
Angkatan Balai Pustaka
1. Azab dan Sengsara (roman karya Merari Siregar)
2. Siti Nurbaya (roman Marah Rusli)
3. Salah Asuhan (roman karya Abdul Muis)
4. Tenggelamnya Kapal van Der Wijk (roman karya HAMKA)
5. Sengsara Membawa Nikmat (roman karya Tulis Sutan Sati)
Angkatan Pujangga Baru
1. Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu (antologi puisi karya Amir Hamzah)
2. Madah Kelana dan Percikan Permenungan (antologi puisi karya Roestam Effendi)
3. Layar Terkembang (roman karya STA)
4. Belenggu (roman karya Armjn Pane)
5. Indonesia Tumpah Darahku (Muhammad Yamin)
Angkatan 45
1. Deru Campur Debu dan Kerikil Tajam (antologi puisi karya Chairil Anwar)
2. Tiga Menguak Takdir (antologi puisi Chairil Anwar, Asrul Sani, dan Rivai Apin)
3. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (antologi cerpen karya Idrus)
4. Atheis (novel karya Achdiat Karta Mihardja)
5. Surat Kertas Hijau dan Wajah Tak Bernama (antologi puisi Sitor Situmorang)
Angkatan 66
1. Keluarga Gerilya dan Perburuan (novel karya Pramudya Ananta Toer)
2. Jalan Tak Ada Ujung, Tak ada Esok, dan Harimau! Harimau! (novel Moechtar Lubis)
3. Keluarga Permana dan Royan Revolusi (novel karya Ramadan K.H.)
4. Tirani dan Benteng (antologi puisi karya Taufiq Ismail)
5. Blues untuk Bonie dan Balada Orang-Orang Tercinta (antologi puisi karya WS Rendra)
6. Etsa (antologi puisi karya Toto Sudarto Bachtiar)
7. Buku Puisi (antologi puisi karya Hartojo Andangdjaja)
8. Domba-Domba Revolusi (naskah drama karya B. Soelarto)
9. Para Priyayi (novel karya Umar Kayam)
10. Mata Pisau dan Perahu Kertas (antologi puisi Supardi Joko Damono)
Bacalah tiga buah puisi di bawah ini dengan cermat
SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH
Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ‘Selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dang mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang
Pesan itu telah sampai ke mana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atap bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN
1966
JALAN SEGARA
Di sinilah penembakan
Kepengecutan
Dilakukan
Ketika pawai bergerak
Dalam panas matahari
Dan pelor pembayar pajak
Negeri ini
Ditembuskan ke punggung
Anak-anaknya sendiri.
1966
KARANGAN BUNGA
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
‘Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi.’
1966
(dari Tirani dan Benteng karya Taufiq Ismail)
DIarsipkan di bawah: E-Learning B. Indonesia
Tahun 90-an , karya sastra kita muncul lebih banyak lagi. Pada era ini, terjadi inflasi puisi. Begitu banyak penulis puisi, tetapi sangat sedikit sekali yang dapat dimasukkan \"kategori\" penyair. Mereka banyak menerbitkan sendiri karyanya dengan biaya swadaya dan format yang sedanya. Sebagian besar, harus diakui, memperlihatkan talenta yang menjanjikan. Tetapi, untuk menjadi sastrawan besar, tentu saja bakat yang penuh \"harapan\" itu, harus pula dibarengi dengan wawasan si penyair sendiri yang luas terhadap kejadian dunia akhir-akhir ini. Tanpa itu, tidak tertutup kemungkinan mereka akan kehabisan sejumlah ide yang brilian, dan tinggal menunggu namanya tenggelam. Ciri yang sangat menonjol terjadi pada angkatan 90-an (bila saya bisa menyebutkan mereka yang berkarya pada tahun 1990-an) adalah terjadinya gerakan sastrawan daerah.
Suasana ini dimungkinkan terjadi karena adanya majalah dan koran-koran daerah. Jadi, sebagian dari mereka hanya mempublikasikan karyanya di media massa lokal, tetapi ada juga yang memuat di media massa ibukota. Dengan demikian, peta kesusatraan Indonesia menjadi lebih beragam. Taufiq Ismail, Rendra, Sapardi Djoko Darmono (angkatan 66) terus berkarya. Abdul hadi, Sutardji Calzoum Bahri, Danarto, Kuntowijoyo, Umar Kayam, Hamid Jabbar, Seno Gumira Ajidarma, dan beberapa nama lain dari angkatan 70-an, juga masih terus berkarya. Hal yang sama juga terjadi pada angkatan 80-an. Lihat saja Hamsad Rangkuti yang masih menghasilkan sejumlah cerpen, Afrizal Malna, Ahmaddun, Soni Farid Maulana atau Acep Zamzam Noor, juga telah menelurkan antologi puisi. Dengan demikian, karya sastra, pada dasawarsa 1990-an, dipenuhi oleh karya sastra dari berbagai angkatan. Bahwa karya-karya sastrawan angkatan 66 dan 70-an, turut menyemarakkan peta kesusatraan kita tahun 1990-an, dan karya-karya mereka telah menunjukkan kematangannya sebagai sastrawan \"senior\". Dan, ini membuktikan kalau mereka tak kehabisan ide dan gagasan, yang terus bertahan entah sampai kapan.
Beberapa nama-nama penting atau yang potensial menghasilkan karya-karya yang memberikan kontribusi bagi khazanah kesusatraan kita-oleh sastrawan daerah, diantaranya adalah : Gus tf (Padang), Taufik Ikram Jamil (Riau), Agus R. Sarjono, Cecep Samsul Hari, Oka Rusmini, Ahmad Syubbanuddin Alwy, Saeful Baddar, Karno Kartadibrata, Doddy Achmad Fawdzy, Juniarso Ridwan, Beni Setia, Atasi Amin, Ahda Imran (Bandung), Naim Prahana, Hassanudin Z. Arifin, Isbedy Stiawan ZS, Syaiful Irba tanpaka, Panji Utama, Eddi Samudera Kertagama, Iswadi Pratama (Lampung), Toto St Radik (Banten), Wowok Hesti Parabowo (Tangerang), Anil Hukma (Ujung Pandang), Tomon Haryowisobo (Yogyakarta), Tomy Tamara (Makasar), dan Aspur Azhar (Jakarta). Selain itu sejumlah lulusan dari fakultas sastra di seluruh Indonesia, telah memperkaya dan memberi warbna lain dalam peta puisi Indonesia. Antologi puisi yang telah dihasilkan nama-nama tersebut diatas memperlihatkan karya-karya yang menjanjikan dan penuh pengharapan.
Sementara beberapa cerpenis yang lahir tahun 1990-an-dan juga bertebaran di seluruh pelosok tanah air ini-beberapa diantaranya (mungkin) akan menjadi sastrawan terdepan Indonesia. Jujur Prananto, Yanusa Nugroho, Kurnia Jaya Raya (Jakarta), M. Shoim Anwar, Sirkit Syah, Kusprihyanto Namma, Aria Kamandaka, Sony Karsono (Surabaya), Kazzaini Ks (Riau). Dari Yogyakarta telah muncul dua nama baru Agus Noor dan Joni Aridianta-juga telah memperlihatkan kematangannya; di antara penulis wanita, Helvy Tiana Rosa dan Lea Pamungkas, patut juga diperhitungkan keberadannya.Bagaimana pula dengan prosa Indonesia tahun 1990-an? Dua nama, yakni Ayu Utami (Saman) dan Taufik Ikram Jamil (Hempasan dan Gelombang) merupakan dua novel penting tahun 1990-an ini. Lantas pada tahun 2000? Kembali dunia sastra dikejutkan dengan kehadiran Dee dalam bukunya \"Supernova\"-padahal Dewi Lestari hanya berprofesi sebagai penyanyi.
Persoalan angkatan sastra, barangkali tak akan pernah tuntas. Yang menjadi soal adalah, bagaimana pasa satrawan tersebut mampu mengeeksploitasi dan mengeksplorasi berbagai problema sosio-kultural dalam masyarakat dan mengangkatnya menjadi sebuah karya yang tak ternilai. Barangkali juga dunia sastra kita akan begitu kaya-mungkin juga diantara dari mereka ke depan bakal meraih nobel sastra dunia yang bergengsi itu. Dengan demikian, karya-karya yang telah hadir, tidak hanya sekedar meramaikan belantara sastra belaka dan hanya sekedar melengkapi sejarah kesusatraan Indonesia
*Aq bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan padaku
*Kepada mereka yang telah menyayangiku
*Bagi mereka yang mencintaiku dan mengharapkanku
*Seseorang yang menjadikan aq wanita paling beruntung di dunia
*Kepada mereka yang telah membantuku di setiap aq butuh
*Untuk mereka yang memberikan aq semangat tentang pentingnya arti sebuah kehidupan
*Mereka akan selalu ada untukku
*Telinga mereka yang sanggup menampung keluh kesah hatiku
*Waktu mereka yang tersisa untuk menyenangkan aq
*Mereka yang gemar menasehatiku
*Mereka yang slalu menyayikan lagu cinta dalam hidupku
*Tetapi tidak sedikit pula yang menyakitiku
*Mereka menatapku dengan sinis dan beribu kebencian
*mungkin baginya aq akan berubah menjadi peran antagonis
*Ketika hati ini dicaci bahkan dimaki
*Aku hanya meraung meminta maav
*Tapi kini aq berubah
*Aku buka lagi bodoh
*Aku bisa mengartikan sebuah sandiwara mereka
*Kalian menyiksa aq dan aq tidak akan mengharap kalian hadir dalam hidupku
*Mereka bahkan suatu saat pasti akan merasakan sakitnya seterusnya dan akan menjadi semakin lebih parah
*Bodoh bagi mereka yang mau tetap berada di dekatmu
*Mereka tidak tau bahwa kau adalah sebenarnya busuk
special luv elnino^sipit^
mereka it,nan,ukh,zi,iv,kie,er,iz,aseg,bud,mbap,mblin,sis,ulp,
Rizky Fitriyanti Pradani adalah putri pertama dari pasangan Ananto dan Cicik. Ia lahir di kota penghasil kayu jati. Menempuh pendidikan di TK Aisyiyah Bustanul Athfah; SDN Balun 3 Cepu; SMPN 3 Cepu; SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT Peterongan Jombang; dan Sarjana di Universitas Negeri Surabaya.
Istri dari Husein dan ibu dari Maryama dan Kaurena ini sudah berhasil menerbitkan satu buah buku solo yang berjudul Roti Rindu Shifa pada Januari 2022. Beberapa buku antologi yang pernah ditebitkannya yaitu, “Gadis Kunang-kunang (Penerbit Dels Media, Oktober 2019); Kenangan (November 2019, Yayasan Tasik Zona Barokah); Ungkapan Rasa 2212 (Desember 2019, Penerbit Vemedia Publishing); (Perempuan-perempuan Pemintal Benang Kehidupan (Desember 2021, Penerbit Niramedia); Himpunan Senja (Juli 2022), Elegi Sekunder (Juli 2022); Tumpukan Fatamorgana (Juli 2022); Bintang Dunia, (Juli 2022); Dari Jalan Lingkar Hingga Kembaliku (Juni 2023)
Senyum Seribu Buku (November 2023), Sekeping Pagi (Desember 2023), Mentari Bersenandung (Desember 2023), Bendungan Illusionis (Desember 2023), Sajak-Sajak Bisu (Desember 2023).