Pembelajaran Berdiferensiasi. Apa itu? Ada yang tahu?

Senin, September 12, 2022

 Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang memaksimalkan potensi murid sehingga murid tersebut dihargai dan mendapat kesempatan yang setara untuk mencapai kemerdekaan belajar yang sesungguhnya. Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi tentu pertama kali seorang guru harus mampu memetakan potensi murid terlebih dahulu. 

Pemetaan potensi tersebut dibuat berdasarkan kebutuhannya. Misalnya murid yang sudah memiliki pemahaman materi secara matang dapat dikelompokkan dengan murid yang sama, murid yang masih kebingungan dan belum siap dikelompokkan dengan murid yang serupa, begitu pula dengan murid yang masih setengah-setengah dalam memahami materi maka dikelompokkan dengan murid yang setengah-setengah memahami materi itu. Kemudian dalam proses pembelajaran, guru mengikuti alur sesuai dengan pemetaan potensi murid. 

Guru perlu mengetahui kesiapan belajar, minat murid, dan profil belajar murid itu sendiri. Untuk mencapai hasil maksimal tentu guru harus memahami bahwa setiap murid diciptakan dengan kodrat alam dan kodrat zaman masing-masing. Hal ini seperti yang sudah dijelaskan pada modul 1.1 di Pendidikan Guru Penggerak. 

Guru menyediakan media dan sumber belajar yang disenangi murid-murid. Mereka dapat memilih apa yang mereka sukai tanpa adanya paksaan. Misalnya saja saat saya mengajar Bahasa Indonesia kelas XI meteri teks prosedur. Teks prosedur adalah teks yang menjelaskan tentang langkah-langkah/cara membuat sesuatu. Saya dapat meminta murid untuk berlatih membuat teks prosedur  dengan memperbolehkan mereka memilih topik/tema sesuai dengan minat mereka masing-masing. Demikian pula untuk cara menyajikannya, murid dapat memilih menggunakan voice note whatsapp, video tiktok, video instagram, youtube, atau presentasi langsung. 

Kaitan antara materi modul ini dengan dengan modul lain di Pendidikan Guru Penggerak yaitu untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu memahami kodrat alam dan kodrat zaman murid sesuai dengan pemikiran-pemikiran KHD terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan nilai dan Peran Guru Penggerak untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Selain itu hal ini tercermin untuk mewujudkan visi Guru Pengegerak mengelola perubahan yang akhirnya tercapai pembiasaan-pembiasaan yang positif. Pembelajaran berdiferensiasi mampu membuat anak belajar merasa aman dan nyaman sehingga murid mampu mengenali potensi-potensi yang ada pada dirinya.

You Might Also Like

0 Komentar