1. Pengertian laporan
hasil observasi
Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan fakta-fakta yang didapatkan melalui proses pengamatan.
a.
Pengertian objektif
Objektif artinya informasi yang diberikan
sesuai dengan data yang didapat selama observasi. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk
menuliskan informasi dan data yang indra kalian benar-benar
dapatkan.
b.
Struktur laporan hasil observasi
Pernyataan umum atau klasifikasi
Bagian ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan
secara garis besar pemahaman terhadap
hal tersebut. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal
yang dibahas
pada bagian ini adalah nama
ilmiah, klasifikasi umum binatang (serangga/mamalia/unggas, dll.), dan tempat hidup secara
umum.
Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian- bagian dari objek. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas di
bagian ini adalah bagian tubuh, pola
makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll
Deskripsi manfaat atau kesimpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat
objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun bagi alam secara umum.
Struktur laporan hasil observasi yang disajikan secara
ilmiah.
Laporan observasi dapat disajikan, baik secara populer
maupun ilmiah. Laporan populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi bagiannya tidak
lengkap. Hal itu sebagaimana yang tampak pada artikel dalam surat
kabar atau majalah. Sementara itu, laporan ilmiah memiliki bagian lebih lengkap dan sistematika teratur.
Laporan hasil observasi
pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau yang lazim disebut dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan masalah berdasarkan hasil membaca atau hasil pengamatan lapangan. Makalah
biasanya disusun untuk
diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis
pada suatu
mata
pelajaran yang penyusunannya dapat
berupa kajian hasil obervasi lapangan. Makalah
disajikan dalam bagian-bagian sebagai berikut:
Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas, meliputi latar belakang
masalah, perumusan masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika pembahasan.
Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis
dalam mengembangkan jawaban terhadap
masalah yang dirumuskan.
Pembahasan masalah dilengkapi
dengan data lapangan (hasil observasi) serta pendapat-pendapat penulis itu sendiri. Bagian ini boleh saja disusun lebih dari satu bagian.
Kesimpulan
Kesimpulan adalah
pemaknaan kembali terhadap
uraian yang telah dibuat pada
bagian pembahasan. Bagian ini merupakan hasil
pemaknaan kembali pembahasan, bukan ringkasan isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut, penulis harus mengacu pada permasalahan yang diajukan dalam
bagian pendahuluan.
Salah satu ciri
bahasa yang digunakan dalam laporan hasil
observasi adalah penggunaan
bahasa ilmiah. Hal ini tidak lepas dari laporan hasil observasi yang termasuk ke dalam teks ilmiah. Untuk memahami arti kata-kata ilmiah yang jarang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, kalian dapat menggunakan cara-cara berikut. Makna atau arti
kata
sering kali dijelaskan secara langsung
atau tersurat dalam
teks.
Contoh:
Belalang
anggrek merupakan predator polifagus
atau pemakan beberapa jenis mangsa.
Makna atau
arti
kata
dapat kita
dapatkan dari
penjelasan secara tidak langsung dalam teks.
Tonggeret
termasuk ke dalam hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan mulutnya
yang seperti jarum.
Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret mengisap
cairan dari akar pohon untuk bertahan
hidup.
Dari teks tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa herbivora berarti
hewan
yang memakan tumbuhan atau bagian tumbuhan.
Makna
atau arti kata
dapat
kita dapatkan
dengan
menggunakan
petunjuk visual yang terdapat dalam teks.
Dari gambar di
atas dapat kita simpulkan bahwa elytra adalah sayap atas
yang menutupi sayap bagian
bawah. Kalian juga dapat menggunakan kamus, ensiklopedia, atau
tesaurus, baik dalam bentuk cetak maupun
daring untuk mencari
makna atau arti kata.
Gambar
6. Tangkapan
layar laman KBBI Daring
Sumber: Fadillah
T. A. (2020)
Gambar di atas merupakan tangkapan layar dari kamus besar bahasa Indonesia daring saat
kalian mencari arti
kata toraks. Untuk mengakses laman tersebut, kalian dapat mengunjungi https://kbbi.kemdikbud.go.id.
Gambar 7. Tangkapan layar laman
Tesaurus Tematis Bahasa
Indonesia Sumber: Fadillah
T. A. (2020)
Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Kalimat Definisi
Kalimat definisi merupakan kalimat yang memberikan
penjelasan umum tentang
suatu benda, hal aktivitas, dan
lain-lain. Kalimat definisi sering digunakan dalam teks laporan dan merujuk pada sebuah istilah teknis atau ilmiah tertentu. Kalimat definisi ini membantu pembacanya
untuk mengetahui atau memahami istilah-istilah yang sering
muncul dalam sebuah tulisan.
Kalimat definisi
biasanya menggunakan kopula, seperti kata adalah, merupakan, dan yaitu.
Belalang anggrek (Hymenopus coronatus) adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di
Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa
jenis mangsa.
Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus suatu benda. Sifat-sifat tersebut merujuk
pada hal khusus yang
dapat
ditangkap oleh pancaindra, misalnya
berupa ukuran besar kecil
dan tinggi rendah. Warna seperti
merah, kuning, dan biru. Rasa seperti manis, pahit,
getir, halus, dan kasar. Kalimat deskripsi membantu pembaca membayangkan apa yang sedang dibicarakan seolah-olah seperti melihat, merasakan, atau mengalaminya sendiri.
Tubuh mereka
berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah.
Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.
Selain menggambarkan sifat atau ciri khusus suatu objek, kalimat deskripsi juga dapat menjelaskan sebuah aktivitas yang dilakukan objek tersebut. Kalimat ini menggunakan kata kerja material
atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu benda,
binatang, manusia, atau peristiwa.
Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Saat bertelur, tonggeret betina menempelkan
telur-telurnya di cabang atau
batang pohon dan rerumputan.
b. Imbuhan di-
Sering kali
penulisan imbuhan “di-” disalahartikan dengan kata depan
“di”. Untuk membedakan mana yang merupakan imbuhan dan mana yang merupakan kata
depan, kalian dapat mempelajarinya dari tabel berikut:
Tabel 1.4 Perbedaan imbuhan di- dan kata depan
di
Penulisan
disatukan dengan
kata yang Penulisan Kutipan Tidak Langsung
dan Sumber Rujukannya
Sebagai teks yang bersifat ilmiah, laporan hasil observasi harus menyajikan data yang akurat. Salah satu cara untuk menyajikan
data yang akurat sebagai pendukung hasil observasi, kalian dapat menggunakan sumber lain baik berupa buku, artikel, maupun sumber digital. Perhatikan kutipan teks berikut
Kunang-kunang betina ada yang mempunyai sayap dan tidak mempunyai sayap sehingga tidak selalu terbang (Borror
& White 1970,
37).
Esig (1958, 78) menyatakan bahwa spesies
kunang-kunang sering ditemukan di daerah dengan kelembapan tinggi dan hangat,
seperti kolam, sungai, payau, lembah, parit,
dan padang rumput.
Kedua kalimat tersebut merupakan kutipan tidak langsung yang digu- nakan oleh penulis. Kutipan tidak
langsung adalah penggunaan pendapat seorang penulis
atau tokoh berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Untuk membuat
kutipan tidak langsung, kita harus memahami terlebih dahulu informasi
yang akan dikutip. Setelah itu, tulislah inti dari informasi tersebut dengan
menggunakan bahasa sendiri. Kalian juga dapat mengubah struktur kalimatnya menjadi
kalimat pasif atau sebaliknya.
Kutipan tidak langsung yang dituliskan dalam teks
dapat menggunakan dua format pada contoh kalimat di atas. Kalimat pertama mencantumkan sumber kutipan dalam tanda kurung pada akhir kalimat berupa nama belakang penulis, tahun penerbitan, dan halaman sumber kutipan. Kutipan tersebut diambil dari tulisan karya Borror dan White tahun 1970 pada halaman 37.
Kalimat kedua mencantumkan nama belakang penulis
sumber kutipan
di luar tanda kurung dan mencantumkan
tahun dan halaman kutipan dalam tanda kurung. Kutipan tersebut merupakan pernyataan dari karya yang ditulis Esig tahun 1958 pada halaman 78.
Semua sumber kutipan harus
dicantumkan pada daftar pustaka untuk menghindari plagiasi atau
pengambilan karya orang lain tanpa izin. Jika dituliskan dalam daftar pustaka, sumber kutipan tersebut ditulis sebagai
berikut:
Borror DJ, White RE.
1970. Peterson Field Guides: Insects. Boston (US): Houghton Mifflin Company.
Essig, EO. 1958. College
Entomology. 5th ed. New York (US): MacMillan Company.
Penulisan daftar pustaka mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota penerbit, dan nama penerbit secara berurutan. Jika kalian mengutip sumber dari internet,
sumber tersebut dapat ditulis
seperti contoh berikut:
Sumber berupa karya ilmiah
Wijayanti, Anik. 2015. Kajian Habitat dan Aktivitas
Kemunculan Kunang-
Kunang dengan Observasi Cuaca Skala
Mikro di Kawasan Situ
Tanggal pengaksesan penting
untuk dicantumkan
karena sumber dari internet bersifat
dinamis. Artikel tersebut sewaktu-waktu
dapat menghilang atau
berubah.
Format penulisan kutipan dan daftar pustaka yang disampaikan di atas menggunakan format Chicago Manual Style (CMS) Edisi ke-16. Selain CMS, terdapat banyak jenis format penulisan kutipan dan daftar pustaka yang digunakan di seluruh dunia, antara lain APA (American Psychological Association) dan MLA (Modern Language Association). Setiap lembaga biasanya menentukan jenis format yang digunakan, termasuk dalam kegiatan lomba karya tulis ilmiah. Jika kalian akan mengirimkan karya tulis ilmiah, perhatikanlah aturan yang ditetapkan oleh panitia secara saksama.
Daftar Pustaka
Gamilah, Selfi Indra dan Fadillah. 2021. Mengungkap Fakta Alam secara Objektif Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar