Menurut
Plato karya seorang tukang kayu lebih berharga daripada seorang seniman.
Bagaimana tanggapan Anda?
Plato
beranggapan seperti itu karena Plato sendiri selalu berpikiran negatif terhadap
seniman. Plato menganggap kesenian tidak pernah mencapai dunia ide karena seni
hanyalah tiruan, hanya mimetik. Tiruan tidak akan pernah mampu seindah yang
ditiru.
Bila seorang tukang membuat lemari, ia menjiplak
lemari seperti yang terdapat dalam sebuah ide. Tapi, seorang tukang dianggap
lebih baik daripada seniman. Tukang dapat membuat jiplakan itu yang mendekati
kebenaran sehingga dapat disentuh oleh pancaindra. Sedangkan, seniman membuat
seni yang menjiplak kenyataan dan dituangkan lagi dalam kesenian tersebut. Hal
itu berarti seniman menjiplak dari suatu jiplakan (Luxemberg, 1986: 16).
Oleh karena
itulah Plato menganggap karya seorang tukang kayu lebih berharga daripada
seorang seniman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar