Pages

25 Januari 2012

CERPEN SUAP KARYA PUTU WIJAYA DENGAN PENDEKATAN TEORI MIMESIS PLATO

        Teori Mimesis manurut Plato adalah tiruan. Karya sastra merupakan tiruan atau jiplakan kenyataan. Kelahiran karya sastra disebabkan usaha mencontoh realitas. Kerja pengarang tidak lain adalah meniru objek-objek yang dilihatnya. Plato beranggapan bahwa secara fisiologis kerja pengarang tidak jauh dari kerja tukang yang hanya meniru objek-objek yang sudah ada. Pengarang tidak menciptakan yang baru, tetapi meniru yang sudah ada. Karena karya sastra merupakan peniruan semata, maka mutu karya sastra lebih rendah dari mutu realitas itu sendiri.
Cerpen Suap karya Putu Wijaya ini menceritakan tentang kasus penyuapan. Kasus suap pun bisa terjadi kepada siapa saja. Suap adalah dorongan yang membuat kita terpaksa melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani dan merugikan orang banyak. Kasus suap memang sering dilakukan di negeri Indonesia. Para pejabat negara rela memakan uang haram demi kesenangan mereka semata. Mereka tidak memikirkan bagaimana dampak dari kecurangan yang mereka perbuat. Bagi mereka uang adalah segalanya. Jika seseorang itu bersedia menerima suap tersebut maka hal ini membuktikan bahwa negeri kita sekarang berada dalam keterpurukan yang mendalam. Bagaimana tidak bila kasus suap terus saja dibiarkan maka kerusakan dan kebohongan akan terus melanda di negeri yang sayangnya kita cintai ini, Indonesia.
Cerpen ini menggambarkan ketidakberdayaan tokoh “saya” ketika hendak menolak uang suap. Tokoh “saya” dalam cerpen Suap tergambar jelas bahwa sebenarnya ia ingin menerima uang itu tetapi dalam hati kecilnya jika ia menerimanya maka akan terasa terhina. Ia tidak ingin ditangkap polisi dan menjadi buronan. Di lain pihak ia memang memerlukan uang itu guna membahagiakan keluarga, membayar utang di warung, perbaikan gizi sang anak. Hal ini menjadikan tokoh saya mengalami kegalauan yang mendalam. Sampai pada akhir pemikirannya ia berani mengambil resiko dengan memakai uang suap tersebut. Meskipun resikonya adakah masuk penjara jika memang terbukti makan uang suap.
Pada cerpen ini memiliki hubungan dengan realita sekarang ini. Kasus suap adalah keadaan yang menguntungkan. Dan teori mimetik ini mengkaji jalan pikiran tokoh “saya “ dengan realitas yang ada. Kecenderungan suap di dunia nyata pun sangat membabi buta. Cerpen ini hanya berusaha menggali dan memetik kesimpulan dari kasus suap yang sedang marak di abad seperti sekarang. 

1 komentar: